Pada pertemuan kemarin kita sudah belajar apa itu model data relational. Pada kali ini kita akan belajar transformasi model data ke basis data fisik yakni cara mengubah suatu model data menjadi bentuk basis data yang akan kita gunakan untuk membuat suatu sistem basis data yang sesungguhnya, serta implementasi entitas lemah dan sub entitas.

Varian Entitas

  • Entitas kuat : himpunan entitas yang dilibatkan dalam ERD yang mana memiliki sifat tidak memiliki ketergantungan terhadap himpunan entitas yang lainnya.
  • Entitas lemah : suatu entitas yang mana keberadaannya tergantung dari keberadaan entitas lainnya. Yang menjadi ciri utama dari entitas lemah ini adalah tidak memiliki atribut key yang berfungsi sebagai Primary Key.

Contoh Entitas kuat dan entitas lemah :

Gambar 1. Entitas kuat dan lemah
Entitas mahasiswa sebagai entitas kuat karena dia tidak bergantung pada entitas yang lain dan memiliki atribut key yang bertindak sebagai primary key yang ditandai dengan tulisan bergaris bawah yaitu nim.

Sedangkan entitas hobi merupakan entitas lemah karena dia keberadaannya tergantung pada entitas mahasiswa.Dan dia tidak memiliki atribut yang menyatakan bahawa itu primary key.

Agregasi

Agregasi adalah hubungan yang menggambarkan sebuah relasi yang berhubungan dengan relasi yang sudah ada dihasilkan dari hubungan antara 2 entitas pada ERD. jadi hubungan yang dihasilkan oleeh 2 entitas tersebut sebagai prasyarat untuk adanya relasi yang lain. Dengan kata lain, relasi tidak hanya terbentuk melalui entitas melainkan juga mengandung unsur dari relasi yang lain.

Gambar 2. Agregasi
TRANSFORMASI MODEL DATA KE BASIS DATA FISIK
Transformasi merupakan perubahan dari suatu bentuk kebentuk yang laing. Dalam pembahasan kita berubah bentuk menjadi basis data fisik yang kita gunakan untuk membangun suatu sistem basis data, yakni ERD (Entity Relationship Diagram) ditransformasikan dalam bentuk basis data secara fisik.
Komponen ERD (Entity Relationship Diagram) ditransformasikan dalam bentuk tabel yang merupakan komponen utama pembentukan basis data. Atribut yang terdapad pada masing-masing entitas akan dinyatakan sebagai field atau kolom dari tabel yang sesuai.

Teknis untuk melakukan tranformasi ERD ke dalam basis data fisik

  1. Setiap entitas akan diimplementasikan dalam bentuk sebagai sebuah tabel. contohnya seperti berikut ini :
    Gambar 3. Transformasi entitas menjadi sebuah tabel-tabel
  2. Relasi dengan derajat Relasi 1-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas yang direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas. contohnya seperti berikut ini :
    Gambar 4. Transformasi entitas dan relasinya yang mempunyai drajat relasi 1-1
  3. Relasi dengan derajat relasi 1-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, juga akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan entitas berderajat 1 ke tabel yang mewakili himpunan entitas berderajat N.
    Atribut key dari himpunan entitas berderajat 1 menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas berderajat N.
    Contoh :

    Gambar 5. Transformasi entitas dan relasinya yang mempunyai drajat relasi N-1
  4. Relasi dengan derajat relasi N-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, diwujudkan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki field (tepatnya foreign key) yang berasal dari key-key dari himpunan Entitas yang dihubungkannya.
    Contoh :

    Gambar 6. Transformasi entitas dan relasinya yang mempunyai drajat relasi N-N 

    IMPLEMENTASI HIMPUNAN ENTITAS LEMAH DAN SUB ENTITAS
    Himpunan entitas lemah tidak dapat berdiri sendir tanpa entitas kuat. Dalam mentransformasikan dari ERD ke dalam bentuk basis data fisik keduanya sama akan terbentuk sebuah tabel. Namun yang membedakan adalah jika entitas kuat jika ditransformasikan ke dalam basis data fisik langsung menjadi tabel memiliki atribut key yang bertindak sebagai primary key dan atribut yang lain secara utuh, maka entitas lemah hanya dapat di transformasikan dalam bentuk tabel dengan menyertakan primary key dari entitas kuat dan atribut yang dimiliki oleh entitas lemah itu sendiri.
    Contoh :
    Gambar 7. Bentuk ERD dari suatu himpunan entitas lemah dan kuat beserta relasinya
    Sehingga tabel dalan basis datanya adalah seperti gambar dibawah ini:
    Gambar 8. Bentuk Tabel yang terbentu dari transformasi ERD pada gambar noomer 7

    Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa entitas kuat dapat langsung ditransformasikan membentuk tabel dengan atribut yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Sedangkan kita lihat pada entitas orang tua yang merupakan entitas lemah setelah ditransformasikan ke bentuk tabel basis data atributnya harus mengambil primary key dari entitas mahasiswa yang merupakan entitas kuat karena memang entitas lemah tidak dapat berdiri sendiri. Begiut juga dengan entitas hobi.
    Kemudian untuk implementasi sub entitas contohnya seperti berikut :
    Gambar 9. Sub entitas dan super entitas
    Maksudnya gambar di atas adalah terdapat suatu relasi antara super entitas dengan sub-sub entitas di bawahnya namanya adalah hubungan ISA yang ber arti “is a”, maksudnya hubungan ini hampir sama seperti hubungan “inheritance”, yakni super entitas akan mewariskan atribut yang dimilikinya untuk digunakan pada sub entitasnya contoh seperti dosen memiliki atribut kode dos, apabila dia seorang dosen tetap dia mempunyai NIK dll. Disamping dia memiliki NIK dia juga akan memiliki kode dos karena dia termasuk turunan dari dosen begitu juga untuk dosen tidak tetap dia juga memiliki atribut yang berbeda juga namun dia juga turunan dari dosen karena dia memiliki kode dos. Ini yang dinamakan dengan hubungan antara sub entitas.
    STUDI KASUS

    Transformasikan ER model dari studi kasus rental VCD ke bentuk basis data fisik berikut :

    Gambar 10. ERD untuk Rental VCD
    1. Tabel untuk kelompokFilm
      jenis Harga_sewa
    2. Tabel untuk Film
      Kode_film Judul Jml_Keping Jml_film
    3. Tabel untuk hubungan pengelompokan film
      Kode_film Jenis Judul Jml_Keping Jml_film
    4. Tabel untuk Customer
      No_Identitas Jenis_Identitas Nama Alamat
    5. Tabel untuk Menyewa
      Kode_Sewa Tgl_Sewa Tgl_Kembali Total_film Total_harga Denda

      Pada relasi menyewa karena setiap Customer dapat meminjam lebih dari satu film, sehingga tabel ini menghubungkan antara entitas customer dengan entitas film sehingga relasi menyewa ini harus dapat mengubungkan antara 2 tabel tersebut. tabel relasinya untuk menghubungkan antara menyewa dengan costumer seperti berikut ini

      Kode_Sewa No_Identitas Tgl_Sewa Tgl_Kembali Total_film Total_harga Denda

      Sedangkan untuk menghubungkan menyewa dengan jenis yang disewa dibutuhkan suatu tabel baru yaitu detil menyewa yang isinya seperti berikut ini:

      Kode_Sewa Kode_film

       

    Berikut ini adalah kira-kira gambaran dari keterhubungan tabel-tabel yang telah kita buat tadi :
    Gambar 11. Hasil tabel yang sudah terbentuk dari transformasi di atas
Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Model Data Relational Lanjut)
Tagged on:             

Leave a Reply